pasca@uinkhas.ac.id (0331) 487550

Respons Globalisasi Digital, Prof. Nur Syam Tawarkan Paradigma Baru

Home >Berita >Respons Globalisasi Digital, Prof. Nur Syam Tawarkan Paradigma Baru
Diposting : Sabtu, 21 Sep 2024, 10:13:32 | Dilihat : 281 kali
Respons Globalisasi Digital, Prof. Nur Syam Tawarkan Paradigma Baru


HUMAS-Globalisasi teknologi informasi dan komunikasi yang sedemikian cepat, berdampak luas pada perkembangan dunia pendidikan di tanah air.  Dengan demikian, di era digital ini, pengetahuan saja tidak cukup, tetapi harus dilengkapi dengan berkemampuan kreatif – kritis dan berkarakter kuat, seperti bertanggungjawab, sosial, toleran, produktif dan adaptif. Dan yang tak kalah pentingnya, juga dengan didukung kemampuan memanfaatkan teknologi.

Demikian diungkapkan Prof. Dr. Nur Syam, M.Si, Guru Besar Sosiologi Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya saat menjadi pembicara pada Studium Generale Mahasiswa Baru S2 dan S3 Pascasarjana UIN Kiai Haji Achmad Siddiq Jember, Jumat (20/09/2024) di Gedung Kuliah Terpadu (GKT) UIN KHAS Jember. “Dewasa ini, terdapat perubahan yang sangat cepat dalam semua aspek kehidupan. Sosial, ekonomi, budaya, pendidikan dan bahkan agama. Dan, secara teoretik, bahwa terdapat  pergerakan yang sangat cepat terkait dengan pendidikan tinggi di dunia,” ujar Prof Nur Syam yang pernah menjabat Rektor IAIN Sunan Ampel Surabaya ini. 

Dihadapan ratusan mahasiswa baru Magister dan Doktor Pascasarjana UIN KHAS Jember itu, Prof. Nur Syam memaparkan fenomena sosial yang saat ini membawa dampak perubahan bagi perilaku manusia moderan. Diantaranya, perubahan yang salah satunya dipicu oleh teknologi informasi, seperti Artifisial Intelligent (AI), Augmented Reality  dan Big Data. Era digital. Demikian juga, istilah baru menandai perubahan cepat tersebut, seperti Era cyber space, dimana pendidikan bisa berada di ruang digital dan ruang cyber.  “Ini realitas yang tidak bisa dihindari bahwa nyaris semua kehidupan dapat digitalisasikan. Artinya bahwa nyaris semua yang biasanya tercetak, tertulis,  video,   audio atau semua yang berjenis media dapat dibentuk menjadi digital,” tegas pria kelahiran Tuban 7 Agustus 1958 dan pernah menjabat sebagai Sekjen Kemenag RI ini. 

Berbagai tantangan besar di dunia pendidikan itu, lanjut Prof. Nur Syam, harus dihadapi dengan program pembelajaran yang multidimensi. Mengutip statamen Jack Ma. Pendiri Alibaba Grup, kedepan fokus pembelajaran menyangkut dimensi value, believing, independent thinking, team work and care for others. “Setidaknya, lima dimensi ini penting diperhatikan untuk dunia pendidikan, terutama kampus karena tantangan yang sedemikian cepat. Saat ini, orang sudah mendapatkan pengetahuan dari Prof. Dr. Google, karena semua pengetahuan yang diinginkan dapat dijawab, termasuk dengan menggunaan AI,” ujarnya disambut tepuk tangan meriah mahasiswa. 
Lima dimensi ini, diimplementasi oleh Prof. Nur Syam dalam dunia pendidikan. Pertama, pendidikan harus berbasis value, seperti kejujuran, kebenaran, kebaikan dan sebagainya. Kedua, pendidikan harus berbasis believing, keyakinan bahwa manusia adalah makhluk terbaik, manusia memiliki kemampuan dengan rational intelligent, emotional intelligent, social intelligent dan spiritual intelligent. Ketiga, pendidikan harus mengarahkan pada independent thinking, yakni kemerdekaan dalam berpikir, inovatif, dan dampak positif bagi diri dan masyarakat. Keempat, pendidikan harus mengedepankan kerja sama atau togetherness, yakni team work. Kelima, pendidikan harus mengedepankan kepedulian pada manusia lainnya, bahkan alam lingkungannya (caring the others). “Inilah yang saya tawarkan dalam paradigm baru pendidikan Islam kedepan,” tegasnya. 
Terhadap lima dimensi yang dihadapi dalam dunia pendidikan kedepan itu, lanjut Prof. Nur Syam, maka kebutuhan kompetensi pada Abad 21 ini harus disiapkan oleh para pengelola pendidikan jika ingin kampus tetap eksis. Prof. Nur Syam menyampaikan formula 4 C untuk menyiapkannya, yakni  Critical thinking & problem solving,  Creativity and innovation,  Communication, dan Collaboration. “Berfikir kritis dan solutif yang kita perlukan, demikian juga kreatifitas dan inovasi yang menuntut lompatan-lompatan baru di era digital, komunikasi yang baik dalam membangun relasi, dan kolaborasi dengan berbagai pihak untuk memperkuat network,” tegas pria yang pernah menjabat Dirjen Pendis Kemenag. 

Sebagai akhir diskusi, pendiri nursyamcentre.com (2019) itu  mengajak kepada mahasiswa baru Pascasarjana UIN KHAS Jember tahun akademik 2024/2025 untuk memposisikan sebagai ilmuwan yang siap menghadapi tantangan globalisasi digital itu. “Jadilah akademisi yang memiliki kemampuan andal dalam bidang studi yang ditekuni. Jadilah akademisi yang memiliki kemampuan metodologis sebagai basis pengembangan ilmu. Jadilah akademisi yang memiliki  kolaborasi sebagai mekanisme proses untuk mencapai kesuksesan bersama.Dan, jadilah akademisi yang shiddiq, amanah, tabligh dan fathanah,” pesan Prof. Nur Syam.
Stadium generale yang dimoderatori Kaprodi S2 KPI Dr. Kun Wazis, M.I.Kom., itu berlangsung hangat. Diskusi kritis yang dilontarkan para mahasiswa Magister dan Doktor Pascasarjana UIN KHAS Jember mendapatkan apresiasi dari Prof. Dr. Nur Syam melalui jawaban-jawaban konstruktif. Bahkan, Prof. Nur Syam menyampaikan materi secara dialogis dengan sesekali memberikan pertanyaan langsung dihadapan mahasiswa. “Fenomenologi Prof. Nur Syam menjadi kita lebih memahami tantangan yang harus disiapkan dalam menghadapi tantangan globalisasi digital ini,” ujar Kun Wazis (wks/drkw)

Berita Terbaru

Gelar FGD Evaluasi PMB Pascasarjana Tahun 2024, Direktur: Laksanakan Amanat Rektor Perlu Tindakan Nyata
16 Nov 2024By oprpasca
Pascasarjana UIN KHAS Jember Perkuat Layanan Berbasis Digitalisasi
03 Nov 2024By oprpasca
Terima Kunjungan UIN SUKA, Pascasarjana UIN KHAS Jember Lakukan Benchmarking dan MoU
10 Oct 2024By oprpasca

Agenda

Informasi Terbaru

Belum ada Informasi Terbaru

Lowongan

;